Humor merupakan cermin dari wajah kita yang sebenarnya.Dengan humor kita dapat mengatasi semua ketakutan, ketidakberdayaan, dan keputusasaan. Perkembangan humor,lelucon, maupun anekdot bisa juga menjadi rekam sejarah perjalanan sebuah bangsa.
So,lets enjoy the joke.Semoga terhibur....:):):)
Military Governance
Dalam sebuah seminar bertemakan HAM, seorang mahasiswa bertanya kepada salah seorang pembicara, seorang jenderal purnawirawan TNI yang akan maju menjadi kandidat presiden.
"Kalau Indonesia dipimpin oleh seorang militer, saya jamin akan banyak pelanggaran HAM. Militer tidak pernah menerapkan asas praduga tak bersalah kepada masyarakat!" tuduhnya penuh emosi.
"Nah,itulah bedanya sipil dan militer," jawab jenderal tersebut. " Asas praduga tak bersalah itu kan artinya memberikan kesempatan kepada pelaku kerusuhan untuk kabur. Bagi kita, yang penting asas praduga pasti bersalah. Sikat dulu,urusan belakangan. Ya kalau salah sasaran anggap saja human error".
Lalu,berbisiklah sang jenderal kepada asisten yang ada dibelakangnya, "Eh, ngomong-ngomong, yang masuk pelanggaran HAM itu,minimal nembak berapa orang sih?"
Enemy of The State
Seorang demonstran pemula tertangkap. Di kodim, ia diinterogasi dengan ganas. Bajunya dilucuti. Setiap senti tubuh dan pakaiannya diperiksa. Hingga Pak Tentara yang interogator itu menemukan plastik pipih kecil berbentuk segitiga di dompet si demonstran,bertuliskan "Ibanez".
"He! Apa ini??!!" tanya Pak Tentara sambil menunjukkan benda aneh itu kedepan hidung si demonstran.
"Pick gitar, Pak..." si demonstran yang sudah babak belur itu menjawab dengan sisa tenaganya.
"Buat apa ha???"
"Ya buat maen gitar,Pak..."
"Yang bener!!!!" Pak Tentara tak percaya.
"Ya Allaaaaah,bener Pak....."
"Hoi!! Pak Tentara melayangkan tinju ke wajah si demonstran."Bocah komunis,yang bener kalo jawab!! Ini benda apa????????!!"
Demonstran pemula itu sebel juga lama-lama. Akhirnya dia jawab " Yo wiss Paaaaaak....., itu tanda pengenal untuk anggota jaringan komunis Internasional,bisa buat ngebom,bisa dilemparkan buat mbunuh Presiden,bisa buat nembus basis data Depertemen Pertahanan, bisa buat mengacaukan sistem radar,bisa juga buat meledakkan Istana Negara! Puas?? Puaaaaassss?????"
Kabar Indah
Pagi-pagi sekali,Jojon,mahasiswa Filsafat itu,datang ke bagian pengajaran fakultasnya. Ia pun bertanya kepada petugas jaga, "Maaf, Pak. Metode-metode Filsafat, apakah masih Profesor Pitonthel yang ngajar,ya Pak?"
Pegawai itu menatap Jojon. "Apakah sampeyan belum tahu kalau Bapak Profesor sekarang sudah pensiun dan tidak ngajar lagi? Baru sebulan lalu beliau purna tugas."
Keesokan harinya,Jojon datang ke petugas parkir dan bertanya, " Maaf Pak, dimana ya mobilnya Profesor Pitonthel?"
Penjaga parkir pun menjawab, " Apakah kamu belum tahu kalau Profesor Pitonthel sudah pensiun sebulan yang lalu? Jadi sudah tidak pernah parkir disini lagi."
Hari berikutnya,didatanginya dekan fakultas,kemudian bertanya, " Saya mau tanya Pak,apakah Profesor Pitonthel masih mengajar di fakultas ini?"
Dekan itu pun menyampaikan jawaban yang sama, "Profesor Pitonthel sudah purna-tugas,sehingga sudah tidak punya kewajiban lagi mengajar di fakultas ini.Memangnya kenapa?"
Dengan wajah lega dan gembira, Jojon mengungkapkan perasaannya. "Yaahh,saya cuma ingin mendengar kabar gembira ini setiap kali saya datang ke kampus. Gara-gara profesor killer itu,saya tidak lulus-lulus. Sudah empat kali saya mengambil mata kuliah yang diampuhnya,belum juga saya lulus...."
Olahraga Purba
Sebagai ketua Sekber UKM Olahraga dikampusnya, Sucahyo sangat kritis terhadap perkembangan per-olahraga-an di Tanag Air. Ia berusaha mencari tahu penyebab mandeknya prestasi olahraga kita dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.
"Bagaimana Indonesia bisa maju," keluhnya, "Kalau semua orang lebih menyukai olahraga konyol daripada yang serius".
"Lho,bukannya sudah ada menteri olahraga yang khusus meningkatkan prestasi olahragawan kita? Yang mana yang konyol!?" tanya temannya, Puji.
"Ketika di negara lain sudah pada lari maraton, di sini orang lebih suka lari karung. Di negara lain sudah pada mahir menembak, orang sini pilih tusuk balon. Orang lain pada lomba panjat tebing, disini rame-rame panjat pinang," keluh Sucahyo. " Bahkan semua kekonyolan tadi dipakai buat merayakan hari Kemerdekaan!"
Puji yang anak Sejarah menimpali menurut perspektifnya, " Memang sih, menurut saya sejarahnya,lomba panjat pinang dulu diciptakan Belanda untuk tontonan para kolonialis buat meledek orang pribumi Indonesia. Mereka tertawa-tawa melihat rakyat kita saling injak dan saling sikut untuk memperebutkan barang kebutuhan sehari-hari yang diletakkan di pucuk pohon pinang..."
"O, ternyata dari dulu begitu ya," Sucahyo mulai memahami perilaku bangsanya, " dasar mental inlander. Di mana-mana,di bidang apa saja,nasibnya melulu jadi objek jajahan..."
Setan & Kursi
Seorang mahasiswa yang sangat gemar dunia mistis,dari kejawen sampai ruqyah, telah mendapat pencerahan. Kini dia telah dapat mengetahui adanya empat golongan setan di dunia ini.
Golongan pertama, yaitu jenis setan yang terbakar bila mendengar Ayat Kursi.
Golongan kedua,jenis setan yang akan lari tunggang langgang jika dilempar dengan kursi.
Golongan ketiga, yakni jenis setan yang takut kehilangan kursi.
Golongan keempat, yaitu setan yang hobi korupsi, jadi harus didudukkan di kursi pesakitan.
Pakar Anonim
Seorang Dosen jurusan Sastra Indonesia dikenal sebagai ahli dalam bidang akronim. Efek sampingnya, semua nama mahasiswanya dianggap sebagai singkatan, dan sering ia panggil dengan kepanjangannya.
Suatu kali,dia menunjuk seorang Mahasiswanya. "Hei kamu, Hasil Arisan! Maju sini!!" Katanya sambil menunjuk mahasiswanya yang bernama Hasan. Di waktu yang lain,dia marah ke Darmanto yang tidak mengerjakan tugas kuliah, "Heh, Dasar Manusia Tolol!" Mahasiswa bernama Tarli disindirnya sebagai Pintar tapi Licik. Endang disebutnya sebagai Enak dipandang. Bambang yang sudah gendut dipanggilnya Badannya Makin Mengembang. Budi ia panggil Buaya Dinas. Asep sebagai Asli Sepsep, Burhan dengan Burung Hantu karena hobi begadang. Yanto,karyawan akademik juga ia panggil dengan Pelayan Tolol. Kadir disebutnya Nekat tapi pandir, Irfan ia panggil Iri Fanatik, Sunarto ia beri gelar Suka Narsis Total, Banu yang pendek berlemak dipanggil Babi Nungging. Selain itu, Oki ia panggil Orang Kikir, Indra sebagai Incest Drakula, Yuli sebagai Ayu Liar, Monik sebagai Montok Nikmat, Berli sebagai Beruang Liar, Rian dipanggil Ringan Tangan, Anton dengan Anak Syaiton, Bayu yang lemesan dipanggil Badan Kuyu, Bondan alias Boneka Edan, Roni jadi Romantika Petani, Udin alias Udik Inosen, Aji alias Ahlinya Jualan Isu.
:)
Demonstran Filsuf
Seorang demonstran yang mahasiswa Filsafat tertangkap aparat. Ia pun diinterogasi oleh petugas intel gondrong berbadan kekar.
"Siapa namamu??!!"
"Apalah arti sebuah nama. Nama toh hanyalah pembatas, yang membuat kita tak bisa melebur dalam harmoni kosmos...,"jawab si demonstran tanpa ekspresi.
"Heh! Ngaco! Dimana kuliahmu, setan??!!"
"Kuliah saya diseluruh semesta ini. Dari setiap getaran daun, setiap tiupan angin,setiap..."
"Jawab yang benner!! Mahasiswa edan! Siapa dosenmu,kuyuk???"
"Dosen saya Sang Realitas Tunggal,yang secara simplistis biasa kalian sebut sebagai Tuhan."
Dengan penuh emosi, sang interogator menonjok pipi demonstran itu,lalu membentak lagi, Heh Bangsat,jangan main-main lagi kau! Kamu tahu sekarang kamu dimana hah??!!"
"Ya, saya tahu. Saya sedang berada di rumah sakit jiwa,tempat normalitas menemukan ru...."
PLAAAAKKK!!!! Belum selesai si mahasiswa filsuf itu menyelesaikan jawabannya,bunyi itu terdengar lagi.
Sapu Pembangunan
Seorang pengrajin sapu termenung-menung berpikir,bagaimana supaya sapu buatannya bisa terkenal dan laku. Ia lalu mendatangi tukang sablon,memesan spanduk yang sudah dirancangnya.
Beberapa minggu kemudian,ia ditangkap aparat dan diinterogasi. Ternyata spanduk yang ia pasang di perempatan dekat rumahnya bertuliskan : "MEMASYARAKATKAN SAPU & MENYAPU MASYARAKAT".
Catur Freestyle
Di suatu dusun di daerah Jawa Tengah sedang ngetren suatu jenis catur yang menyimpang dari aturan yang digariskan oleh Federation Internatinoale Des Echees ( FIDE ). Menurut aturan main disana, bila dirasa ada bidak yang mengganggu langkah bidak perwira,maka perwira tersebut boleh memakan temannya sendiri. Kuda hitam boleh makan bidak hitam. Raja putih boleh melalap menteri putih.
Seorang mahasiswa yang sedang KKN disana keheranan dan bertanya, "Catur macam apa ini? Aneh benar?!"
Tanpa menoleh sedikitpun,salah satu pemain catur tersebut buka suara, "Namanya saja catur New Order Version. Pakai cara apapun boleh, demi keselamatan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945..."
Senin, 13 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar