Adnan Oktar
dikenal sebagai seorang penulis dengan nama pena “Harun Yahya”. Beliau adalah
seorang ‘alim yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah tentang
keberadaan dan keesaan Allah dan keluhuran akhlaq Al Qur’an kepada masyarakat.
Berawal ketika masih duduk di bangku universitas, beliau telah menggunakan
setiap saat dalam hidupnya demi dakwah ini dan tidak pernah takut berhadapan
dengan segala kesulitan yang merintangi jalan. Hingga kini, beliau tetap berdiri
kokoh, tegar dan sabar dalam menghadapi segala tekanan dan fitnahan. Di bawah
ini adalah sedikit dari perjalanan hidup Adnan Oktar, yan g juga dikenal dengan
nama pena Harun Yahya.
Adnan Oktar
dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara dan dibesarkan di kota ini hingga lulus
SMU. Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di
bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau
dapatkan dari membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga
memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau
beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 1979, Adnan Oktar
pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan. Di masa
inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia kepada akhlaq yang
baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.
Sejak sebelum
Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi
pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal
berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus.
Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok
materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil
setiap kesempatan yang ada untuk menyebarkan dan
dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada
hubungannya dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan
akhlaq tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru
orang-orang di sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana
mungkin telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan
untuk tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada
masa itu beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa
waktu beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan
catatan tersebut. Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok
tentang Marxisme, komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari
buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur
lain yang jarang dibaca orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai
bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku
tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta
ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung ideologi
itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang teori evolusi
yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut dan
mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengannya. Setelah
mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan, kontradiksi
dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang didasarkan atas
pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu lagi, Adnan Oktar
menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang ada. Hampir ke
setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas, beliau
mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang
diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah
pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat,
seseorang dapat melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan kesalahan
filsafat materialistik dan Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku
yang menjadi referensi dari ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian
khusus kepada. Teori yang
dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini
sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan
menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan
menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar
jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi
penerus yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan
religius.
Adnan Oktar
memusatkan usahanya dalam membuktikan kebohongan serta ancaman yang terselubung
dari teori evolusi tersebut. Karena teori evolusi disebarkan dengan jalur
ilmiah, beliau berpendapat bahwa sains merupakan sarana yang paling tepat untuk
membongkar kepalsuan dari dasar berpijak teori buatan ini. Beliau mempersiapkan
sebuah buku berjudul “Teori Evolusi”, sebuah rangkuman dari penelitian dan
pengkajian beliau yang dalam tentang teori evolusi. Beliau menanggung sendiri
semua biaya yang dikeluarkan untuk pencetakan dan penggandaan buku tersebut dari
uang hasi penjualan beberapa harta warisan yang beliau terima dari keluarganya.
Kemudian beliau membagi-bagikan buku-buku tersebut secara gratis kepada para
mahasiswa dan mendiskusikannya dengan siapapun yang ditemuinya. Buku ini memuat
ulasan yang sangat lengkap yang membuktikan bahwa teori evolusi adalah sebuah
kebohongan yang tidak logis dan tidak memiliki nilai ilmiah sama sekali. Setiap
orang yang berdiskusi dengan beliau dapat dengan jelas memahami bahwa teori
evolusi tidak memiliki kebenaran ilmiah sedikitpun. Sehingga seseorang dapat
dengan mudah memahami fakta bahwa tak satu makhluk hidup pun yang dapat muncul
di dunia ini secara kebetulan kecuali dengan kehendak Allah. Namun sebagian
mahasiswa yang taklid secara buta terhadap pemikiran materialisme, kendatipun
telah mengetahui kebenaran, secara terang-terangan menyatakan pengingkaran
mereka. Beberapa diantara mereka sampai berani mengatakan: ”” Lebih dari
itu, beberapa mahasiswa militan di universitas tersebut secara terang-terangan
mengancam Adnan Oktar dengan mengatakan bahwa nyawa beliau dalam bahaya jika
beliau tidak mau berhenti dari aktifitasnya. Namun semua tekanan dan ancaman ini
hanyalah membuat tekad Adnan Oktar semakin kuat dan kokoh. Reaksi yang keras dan
kekhawatiran dari kaum materialis dan atheis adalah bukti yang nyata bahwa Adnan
Oktar berada pada pihak yang benar. Di universitas yang didominasi oleh kaum
Marxis, dimana sering terjadi perbuatan anarki, setiap hari puluhan orang mati
terbunuh. Dalam kondisi yang demikian, beliau secara terbuka mendakwahkan
tentang keberadaan dan keesaan Allah serta kemuliaan Al Qur’an. Di sebuah
institusi pendidikan dimana orang-orang menyembunyikan keimanan mereka, beliau
secara rutin datang ke masjid Molla dan melakukan sholat tanpa mengindahkan
semua tanggapan dan ancaman yang ditujukan kepadanya.
Adnan Oktar
selalu menghadiri kuliah-kuliah dengan membawa dokumen-dokumen saintifik serta
kumpulan riset-risetnya dan melakukan diskusi dengan para staf pengajar mengenai
filsafat materialistik dan teori evolusi. Pada saat itu, ada dua orang staf
pengajar yang tak henti-hentinya berbicara tentang evolusi dan melakukan
propaganda atheisme. Karenanya, dua orang ini menjadi populer dan dihormati di
kalangan para mahasiswa Marxis. Namun ketidakbecusan dalam mempertahankan
pendapat mereka dalam diskusi-diskusi mereka dengan Adnan Oktar, ditambah dengan
jawaban-jawaban yang tidak logis yang mereka berikan telah secara gamblang
memperlihatkan kegagalan dan kepalsuan dari teori-teori yang mereka ajarkan
kepada para mahasiswa.
Suatu hari setelah kuliah, satu dari staf pengajar ini melakukan diskusi singkat namun cukup mengena dengan Adnan Oktar mengenai kebuntuan teori evolusi. Pengajar ini tidak mampu memberikan penjelasan dan jawaban yang masuk akal atas dokumen-dokumen saintifik dan penjelasan logis yang diberikan Adnan Oktar. Segala yang ia dapat lakukan adalah tergopoh-gopoh meninggalkan tempat itu. Kekalahannya dalam berdiskusi di hadapan mata para mahasiswa membuatnya sangat terpukul. Semenjak itu, staf pengajar yang biasanya membuat pembicaraan filsafat yang “serius” dan panjang dengan para mahasiswanya di koridor-koridor setelah kuliah kini terlihat tergesa-gesa untuk menuju kantornya agar tidak bertemu dengan Adnan Oktar. Sebagian besar dari para mahasiswa Universitas Mimar Sinan pada masa itu mengetahui tentang hal ini.
Suatu hari setelah kuliah, satu dari staf pengajar ini melakukan diskusi singkat namun cukup mengena dengan Adnan Oktar mengenai kebuntuan teori evolusi. Pengajar ini tidak mampu memberikan penjelasan dan jawaban yang masuk akal atas dokumen-dokumen saintifik dan penjelasan logis yang diberikan Adnan Oktar. Segala yang ia dapat lakukan adalah tergopoh-gopoh meninggalkan tempat itu. Kekalahannya dalam berdiskusi di hadapan mata para mahasiswa membuatnya sangat terpukul. Semenjak itu, staf pengajar yang biasanya membuat pembicaraan filsafat yang “serius” dan panjang dengan para mahasiswanya di koridor-koridor setelah kuliah kini terlihat tergesa-gesa untuk menuju kantornya agar tidak bertemu dengan Adnan Oktar. Sebagian besar dari para mahasiswa Universitas Mimar Sinan pada masa itu mengetahui tentang hal ini.
|
Ketika
pertama kali mendakwahkan Islam di Universita Mimar Sinan, Adnan Oktar hanyalah
seorang diri. Orang-orang yang memiliki
keyakinan yang sama dan mendukung beliau secara penuh belum nampak ataupun
menyertai beliau dalam periode tersebut. Namun kurangnya dukungan tidak merubah
komitmen beliau. Beliau sadar bahwa Allah adalah satu-satunya Penolong dan
beliau melakukan ini semua demi mendapatkan keridhaan Allah. Kadang ada beberapa
pemuda yang mendengarkan dan setuju dengan ide beliau. Namun ini hanyalah
sebatas ketertarikan yang tidak pernah berkembang menjadi dukungan penuh. Tiga
tahun telah berlalu di Universitas Mimar Sinan dan dalam jangka waktu tersebut,
Adnan Oktar berusaha untuk menemukan orang-orang yang dapat memahami keberadaan
Allah. Ini adalah periode dimana beliau melakukan sebuah perjuangan ideologi
melawan Marxisme dan atheisme seorang diri dengan sarana yang beliau miliki.
Lama kelamaan para tokoh Marxis di kampus mulai menghindari beliau. Merasa tak
mampu membantah argumentasi saintifiknya tentang teori evolusi dan Marxisme,
mereka tak dapat melakukan apa-apa lagi kecuali mencemooh dan mengkritik
jenggot, pakaian serta cara hidup beliau.
Adnan Oktar
memperoleh nilai yang tinggi dalam tes masuk Universitas Mimar Sinan. Beliau
memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam bidang seni lukis. Beliau dapat saja
dengan mudah mengambil jurusan seni rupa dan mencapai karir hingga puncaknya.
Beliau mungkin saja berpikir, ”Pertama-tama biarlah saya mencapai apa yang saya
cita-citakan dan setelah itu baru saya akan mendakwahkan Islam”; namun beliau
tidak melakukannya. Beliau menghabiskan seluruh waktu, energi dan sarana yang
ada untuk tujuan yang satu. Ketiadaan pendukung selama tahun-tahun ini
sebenarnya dapat saja mendorong Adnan Oktar untuk berpikir bahwa segala usahanya
telah sia-sia dan lebih baik berhenti. Namun beliau tidaklah demikian. Berbekal
tekad dan komitmen, beliau terus berdakwah menyebarkan kalimat Allah kepada
orang-orang di sekitar beliau dengan senantiasa mengingat perkataan Bediuzzaman
Said Nursi, ”Yang dibutuhkan bukanlah keahlian dalam mengumpulkan jumlah
pendengar yang banyak, akan tetapi bagaimana untuk mendapatkan keridhaan Allah”.
Akhirnya di tahun 1982, untuk pertama kali, beberapa mahasiswa baru Universitas
Mimar Sinan memutuskan untuk mendukung Adnan Oktar dalam dakwahnya. Seiring
dengan bergantinya bulan dan tahun, jumlah para pemuda yang sependapat dengan
beliau bertambah. Keajaiban dalam ciptaan Allah, kepalsuan pandangan-pandangan
golongan Marxis yang merupakan ideologi dominan waktu itu adalah tema utama dari
pembicaraan Adnan Oktar dengan para pemuda ini. Ambisi utama beliau adalah untuk
mengarahkan para pemuda tersebut agar menjadi orang-orang yang terhormat. Dari
tahun 1982 hingga 1984, sebuah kelompok yang beranggotakan sekitar 20-30 orang
telah terbentuk. Pada tahun 1984, beberapa pemuda yang merupakan anak dari
kalangan keluarga terhormat di Istanbul diperkenalkan kepada beliau. Mereka
berasal dari keluarga yang dikenal, memiliki kedudukan serta status ekonomi yang
tinggi dalam masyarakat. Selama berdiskusi dengan Adnan Oktar, para pemuda ini
memahami secara menyeluruh pentingnya nilai-nilai akhlaq dan mulai merubah pola
hidup mereka. Ketaatan mereka terhadap akhlaq Islam sungguh membuat takjub
masyarakat di sekitar mereka tinggal. Selama dua tahun setelah tahun 1984,
pembicaraan yang diadakan bersama dengan para pemuda yang waktu itu masih duduk
di bangku sekolah menengah tingkat atas swasta di Istanbul berkisar masalah
akhlaq. Selama tahun-tahun ini, Adnan Oktar tidak lagi belajar di universitas
Mimar Sinan. Beliau terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah fakultas baru di
Universitas Istanbul, jurusan Filsafat. Para pemuda yang bertemu Adnan Oktar
sangatlah bersimpati kepada beliau dan sangat kagum atas perilaku, pandangan dan
sikap beliau yang santun. Oleh karena para pemuda ini juga memperkenalkan beliau
kepada teman-teman mereka, sejumlah besar siswa sekolah menengah tingkat atas
berkesempatan untuk bertemu dengan beliau. Nama beliau muncul untuk pertama kali
di majalah Nokta (Titik) pada tahun 1986 dan ini adalah kali pertama beliau
dikenal masyarakat luas.
Ihwal tentang
Adnan Oktar muncul sebagai berita utama pada majalah Nokta setelah kunjungan
Rusen Cakir, seorang koresponden majalah tersebut, ke sebuah masjid dimana Adnan
Oktar melakukan pertemuan dan diskusi dengan para rekannya. Laporan yang di muat
dengan judul “” ini berkisah
tentang Adnan Oktar dan cara beliau mengkomunikasikan pesan-pesan Islam kepada
para pemuda di sekelilingnya. Selama periode ini, banyak para mahasiswa
universitas, kebanyakan dari Universitas Bosphorus yang merupakan salah satu
universitas paling ternama di Turki, mulai berdatangan dan ikut berdiskusi
dengan Adnan Oktar. Hingga awal musim panas di tahun yang sama, pihak media masa
memuat laporan tentang Adnan Oktar hampir setiap hari. Banyak surat kabar yang
menampilkan nama beliau dalam judul laporan utama. Keberhasilah Adnan Oktar
dalam mendakwahkan pesan-pesan Islam kepada lapisan masyarakat yang terkesan
paling jauh dari agama sungguh mengejutkan kalangan media
masa.
Ketika itu,
karya Adnan Oktar tentang Yahudi dan freemasonry sebentar lagi akan diterbitkan.
Adnan Oktar memusatkan kerja kerasnya untuk masalah yang satu ini mengingat
dalam Al Qur’an Allah memalingkan perhatian kita kepada kaum Yahudi, salah satu
musuh terbesar kaum mukmin. Dari penelitiannya, Oktar sampai pada kesimpulan
bahwa aktifitas Zionisme di negara Turki dilakukan oleh freemasonry, sebuah
kelompok rahasia. Ada pengaruh yang terselubung namun meluas dari freemasonry
pada kantor-kantor pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan tinggi,
organisasi-organisasi politik dan media masa. Misi utama mereka adalah untuk
secara bertahap menjauhkan bangsa Turki dari nilai-nilai spiritual, religius dan
moral dan menjadikan mereka seperti binatang sebagaimana yang tercantum dalam
Taurat yang sudah diubah-ubah. Untuk mencapai tujuan ini, pandangan para
materialis, teori evolusi dan pola hidup yang amoral dan bertentangan dengan
agama disebarluaskan kepada masyarakat. Para anggota freemasonry di semua
lembaga pemerintahan, media masa dan institusi pendidikan memegang kendali utama
dalam melaksanakan indoktrinasi ini secara besar-besaran. Inilah yang
menyebabkan Adnan Oktar memusatkan perhatiannya kepada masalah tersebut. Dengan
melalui rintangan yang sangat berat, akhirnya beliau berhasil mendapatkan
publikasi-publikasi yang asli dari kaum freemasonry yang sebenarnya dikhususkan
untuk kalangan mereka sendiri. Buku diterbitkan pada periode ini dan merupakan sebuah hasil dari
penelitian yang mendalam dan terinci yang dilakukan terhadap literatur-literatur
asli freemasonry selama bertahun-tahun. Penerbitan buku Yahudi dan freemasonry
waktu itu menjadi titik kulminasi bagi Adnan Oktar. Masyarakat luas mendapatkan
akses ke “dalam” freemasonry, sebuah organisasi yang melakukan aktifitasnya
secara rahasia. Buku ini membeberkan daftar anggota kuil-kuil Freemason, jabatan
tiap-tiap anggota dalam organisasi tersebut, daftar orang-orang Freemason yang
duduk dalam pemerintahan, berbagai perusahaan dan institusi Freemason,
aktifitas-aktifitas mereka, kekuatan ekonomi dan politik yang dipegang oleh
Freemason. Sumber utama dari segala informasi ini adalah publikasi asli dari
Freemason. Pendek kata, buku ini membongkar wajah gelap dari freemasonry, yakni
sebuah kelompok rahasia yang memiliki hubungan akrab dengan Zionisme. Dalam buku
tersebut, para pembaca dapat mengetahui tentang aktifitas Freemason yang
memiliki keterkaitan erat dengan cita-cita kaum Zionis, struktur organisasi dan
hirarki dari freemasonry, simbol-simbol dan acara-acara ritual, hubungan antara
freemasonry dan agama Yahudi, kitab Taurat yang telah dirubah dan tradisi
Kabbalah.
Terbongkarnya
bagian paling rahasia dari para freemasonry di hadapan umum tentunya tidak
disukai oleh para anggota organisasi terselubung ini. Di lain pihak, sebagian
keluarga-keluarga elit merasa terganggu dikarenakan anak-anak mereka mulai
merubah gaya hidup mereka dan mulai melaksanakan kewajiban-kewajiban agama. Pada
intinya, dua faktor inilah yang mendorong kaum Freemason berupaya untuk
menghentikan aktifitas Adnan Oktar.
Mulanya,
melaluimereka
menawarkan sejumlah besar uang kepada Adnan Oktar agar mau . Setelah
mendapatkan jawaban “tidak”, mereka mulai mengancam beliau. Setelah cara yang
kedua ini pun gagal, mereka lalu menahan Adnan Oktar dengan tuduhan melakukan
tindak kriminal yang beliau sendiri tidak pernah mengetahuinya. Berita yang
beredar kemudian mengatakan bahwa alasan beliau ditahan adalah karena perkataan
beliau: dalam wawancara yang dimuat di sebuah surat kabar. Di saat yang
bersamaan, laporan palsu, berita yang tidak ada buktinya dan fitnah terhadap
beliau mulai bermunculan di media masa. Sudah pasti bahwa kelompok freemasonry
menganggap beliau sebagai ancaman yang serius bagi eksistensi mereka. Sebelum
segala sesuatunya terlambat, mereka mengambil inisiatif untuk menghentikan
aktifitasnya.
|
Adnan Oktar
dikurung di ruangan bersama para pasien penyakit jiwa yang berbahaya.
Rekan-rekannya hanya diperbolehkan menjenguknya 5 – 10 menit di balik jeruji
besi. Beliau seringkali mengingatkan kepada para penjenguknya, “Janganlah
khawatir, Allah bersama kita.”
Adnan Oktar
mula-mula ditahan dan ditempatkan dalam sebuah penjara. Lalu, beliau dipindahkan
ke rumah sakit jiwa Bakirköy dan ditempatkan di bawah pengawasan dengan alasan
yang dibuat-buat, yakni bahwa secara mental beliau tidak sehat. Dalam rumah
sakit tersebut beiau di tempatkan di ruang 14A, sebuah bagian khusus tempat
tinggal pasien-pasien yang sangat berbahaya dan orang-orang yang kebal hukuman.
Pembunuhan adalah kejadian biasa bagi para pasien sakit jiwa ini, sehingga Oktar
diperkirakan akan menjadi korban dari salah seorang di antara mereka. Untuk
beberapa lama dan beliau diperlakukan secara biadab. Secara paksa,
beliau diberi obat yang mengganggu kesadarannya. Di sisi lain, para sahabat
beliau yang masih muda yang secara diam-diam berhasil menjenguk dan melihatnya
menyaksikan bahwa beliau tidak pernah kehilangan komitmen dan semangat selama
berada di rumah sakit tersebut. Segala sesuatu yang beliau alami justru
meningkatkan komitmennya. Ekspresi wajah beliau yang terlihat dalam foto yang
diambil di depan jendela jeruji merupakan indikasi yang terang bahwa Adnan Oktar
bertekad untuk meneruskan perjuangannya. Oktar dimasukkan dalam penjara dan
rumah sakit jiwa secara keseluruhan selama 19 bulan untuk kemudian dinyatakan
terbukti tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan karena pernyataanya
terbukti tidak bersifat ofensif. Setelah dibebaskan, beliau melihat bahwa selama
berada di rumah sakit jiwa, jumlah pendukung dari kalangan muda meningkat pesat.
Sebagian dari mereka melihat beliau untuk pertama kali di rumah sakit tersebut.
Karena ada larangan mengunjungi beliau, mereka hanya dapat melihatnya dibelakang
jeruji besi rumah sakit. Pembicaraan yang berlangsung beberapa menit yang mereka
lakukan dengan Adnan Oktar di belakang jeruji besi ini -seseorang hanya dapat
pergi ke tempat tersebut dengan memanjat pagar rumah sakit- membuat para pemuda
ini memiliki rasa kecintaan dan hormat yang mendalam
terhadapnya.
Semenjak
tahun 1979, yakni ketika Adnan Oktar mulai mendakwahkan Islam, tujuan beliau
yang utama adalah membongkar wajah asli dari teori evolusi. Teori evolusi selalu
menjadi topik yang memiliki prioritas di atas yang lain. Dengan kebulatan tekad,
beliau melakukan aktifitas-aktifitasnya melawan Darwinisme. Pada tahun 1986,
beliau mengumpulkan semua hasil risetnya yang berharga mengenai Darwinisme dalam
buku: “”. Dengan
menggunakan sumber-sumber ilmiah, buku ini membeberkan kebuntuan teori evolusi
dan menyodorkan fakta penciptaan. Selama bertahun-tahun, buku tersebut dijadikan
rujukan utama anti-Darwinisme. Dalam tahun-tahun tersebut, para pendukung Adnan
Oktar juga memusatkan pekerjaan mereka dalam masalah ini. Mereka mengerahkan
segala upaya untuk memberitahukan kepada orang-orang tentang kebohongan teori
evolusi. Di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, penjelasan ilmiah tentang
kebohongan teori Darwin disebar luaskan kepada para pelajar. Hal ini merupakan
kejutan besar bagi staf pengajar senior yang meyakini secara buta ajaran
Darwinisme. Ini adalah kali pertama dalam hidup mereka menjumpai
mahasiswa-mahasiswa yang tahu banyak tentang teori evolusi. Yang membuat mereka
terkejut, ternyata para pemuda ini mengetahui teori tersebut lebih banyak dari
mereka sendiri dan mempertahankan teori penciptaan dengan argumen-argumen yang
meyakinkan. Di beberapa universitas, diselenggarakan konferensi tentang teori
evolusi. Para mahasiswa dan staff pengajar yang atheis yang antusias mengikuti
konferensi ini merasa kecewa dan terkejut dengan bukti-bukti ilmiah yang
dibeberkan dalam konferensi tersebut. Berita bahwa teori evolusi ternyata tidak
terbukti secara ilmiah bahkan tersebar di berbagai pameran buku, pusat-pusat
kebudayaan hingga di kendaraan-kendaraan umum. Ini hanyalah pembukaan dari
kampanye yang sedianya akan diadakan pada tahun 1998. Tujuan kampanye tersebut
sangatlah jelas:
Hingga saat
Adnan Oktar dibebaskan pada tahun 1988, kebanyakan dari teman-teman beliau telah
berada di bangku Universitas. Usaha Adnan Oktar untuk menyebarkan pesan-pesan
Islam dan nilai-nilai moral tidak lagi terbatas di sekolah-sekolah. Saat itu
adalah kali pertama ketika berbagai lapisan masyarakat menerima
pandangan-pandangan tersebut. Adnan Oktar dan teman-temannya memikul tanggung
jawab untuk mengingatkan para generasi muda yang tidak memiliki tujuan hidup
kecuali menikmati hidup mereka sepuas-puasnya, bahwa mereka akan dimintai
pertanggung jawaban atas segala yang mereka perbuat dan pikirkan dan bahwa
mereka pada akhirnya akan dihisab di hadapan Allah. Oleh karena itu mereka
menasehati para pemuda ini agar merubah sikap dan perilaku hidup mereka dengan
mengarahkan diri mereka sesuai dengan kehendak Allah. Sungguh, beberapa dari
mereka yang telah terjerumus dalam kehidupan yang penuh kenistaan meninggalkan
cara hidup yang merugikan ini dan berubah menjadi orang-orang yang sadar dan
penuh rasa tanggung jawab. Sadar bahwa seseorang tidak akan pernah memperbaiki
perilakunya sebagaimana ajaran Islam tanpa keikhlasan, Adnan Oktar menasehati
para pemuda yang mengelilinginya agar menjadikan keridhaan Allah sebagai tujuan
utama hidup mereka. Beliau selalu berpesan bahwa setiap orang akan dihisab di
hadapan Allah dan oleh karenanya mereka hendaknya berperilaku sebaik mungkin
dalam kondisi apapun.
|
Dua tahun
setelah beliau dibebaskan pada tahun 1988, Adnan Oktar meletakkan landasan
ideologi dari Lembaga Riset Sains (Science Research Foundation, SRF) yang
didirikan pada tahun 1990. Beliau menyelenggarakan diskusi-diskusi tenta ng
nilai-nilai moral dengan rekan-rekan beliau yang memiliki pandangan yang sama.
Pada masa inilah pijakan intelektual dari SRF dibentuk dengan masukan-masukan
dari Adnan Oktar. Akhirnya, pada bulan Januari 1990, Adnan Oktar dan rekan-rekan
mudanya mendirikan SRF untuk melaksanakan aktifitas mereka melalui sebuah
institusi dan agar dapat menjangkau masyarakat luas. Lembaga ini memungkinkan
diselenggarakannya beberapa aktifitas; anggota lembaga tersebut menerbitkan
buku-buku dan melakukan kajian kultural, menyelenggarakan berbagai panel,
diskusi dan konferensi untuk mempertahankan dan menghidupkan nilai-nilai moral.
Setelah pendirian lembaga tersebut, sebuah penggerebekan besar dilakukan oleh
polisi terhadap sekitar 100 orang yang sedang menghadiri pertemuan rutin. Lebih
dari seratus anggota ditahan dan diinterogasi oleh polisi. Di hari berikutnya,
beberapa media masa milik freemasonry memberitakan kisah penggerebekan ini
sebagaimana sebuah sindikat kejahatan besar telah tertangkap. Sebagian besar
dari anggota tersebut dibebaskan setelah 3-4 jam. Namun berita bohong dan
tuduhan keji yang diberondongkan oleh media mas a berlangsung selama beberapa
hari. Kalangan pers menulis skenario yang tidak masuk akan tentang Adnan Oktar
dan para anggota SRF. Tujuan utama pemberitaan yang subyektif ini adalah untuk
membohongi pihak keamanan dan institusi peradilah dengan berbagai tuduhan yang
dibuat-buat. Namun segala upaya ini sia-sia belaka. Adnan Oktar yang ditahan dan
diinterogasi selama seminggu akhirnya dibebaskan karena tidak ditemukannya
elemen kejahatan dalam peristiwa tersebut. Ini adalah bukti nyata bahwa kelompok
yang sama melakukan ini semua sebagai cara untuk memberikan peringatan
keras.
|
Selama tahun
1990, aktifitas SRF terus berjalan dengan tekad yang lebih kuat. Di pertengahan
tahun 1991, dua orang anggota Lembaga melangsungkan pernikahan secara resmi.
Akan tetapi keluarga dari kedua mempelai melakukan gugatan terhadap pernikahan
tersebut. Anehnya Adnan Oktar lah yang disalahkan atas terjadinya pernikahan
yang wajar tersebut, yang tidak mengandung satu unsur pun yang tidak sah. Alasan
tersebut mengakibatkan Adnan Oktar ditahan lagi. Namun kali ini keberadaan makar
yang terselubung sangatlah terlihat. Para petugas yang menggerebek rumah Adnan
Oktar di Ortaköy dimana beliau tinggal dengan ibunya menemukan satu paket kokain
yang terselip dalam sebuah buku. Terdapat sekitar seribu buku dalam rak-rak yang
menutupi dua tembok rumahnya, dan para petugas tersebut menemukan kokain dalam
waktu beberapa menit saja seolah-olah mereka lah yang baru saja menaruh kokain
di tempat itu. Segera setelah kejadian ini Adnan Oktar yang saat itu berada di
Izmir dengan beberapa rekan beliau ditahan. Beliau kemudian dipindahkan ke
Markas Besar Keamanan, Istanbul, dan ditahan selama 62 jam. Setelah itu, beliau
dikirim ke Lembaga Kedokteran Forensik (Forensic Medicine Institution) untuk
menjalani test kokain. Hasil test tersebut sungguh sangat mengejutkan! Dosis
tinggi dari produk metabolisme kokain terdeteksi dalam darah beliau! Tetapi
setelah beberapa lama, bukti-bukti menunjukkan bahwa ini adalah sebuah makar.
Pertama-tama, kokain yang dianggap telah ditemukan di rumah Adnan Oktar ternyata
bagian dari makar tersebut. Beberapa saat sebelum makar ini dilakukan, Adnan
Oktar memperoleh firasat bahwa ada rencana jahat yang sedang ditujukan
terhadapnya sehingga beliau meninggalkan rumahnya di Ortaköy, Istanbul. Lalu
beliau menelpon ibunya dan mengatakan bahwa kemungkinan besar sebuah
. Ibu
Adnan Oktar, Ny. Mediha Oktar lalu memanggil salah seorang tetangga dan penjaga
rumah dan mereka bersama-sama membersihkan rumah secara keseluruhan,
membersihkan debu yang menempel pada buku-buku di atas rak-rak satu per satu.
Kendatipun Adnan Oktar tidak pernah pulang ke rumah setelah pembersihan ini, 16
petugas polisi yang menggerebek rumah tersebut dengan tiba-tiba menemukan “satu
paket kokain” dalam sebuah buku. Tetangga Ny. Mediha Oktar dan penjaga pintu
memberikan kesaksian pribadi mereka di hadapan umum dengan mengatakan bahwa,
”.”
Bagian kedua
dari makar kokain tersebut adalah adanya produk metabolisme kokain yang
terdeteksi dalam darah Adnan Oktar. Bukti-bukti ilmiah dan pengadilan membantah
tuduhan ini. Adnan Oktar berada di Markas Besar Keamanan selama 62 jam dan tes
kokain dilakukan setelah 62 jam tersebut. Dengan mengetahui kadar produk
metabolisme kokain dalam darah beliau, seseorang dapat menghitung secara pasti
kadar kokain yang masuk dalam tubuh. Di samping itu, hasil penghitungan ini
dapat menunjukkan berapa jam yang lalu kokain tersebut dikonsumsi. Dosis kokain
yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar ternyata berada pada level yang
mematikan jika ditelan 62 jam yang lalu. Dengan kata lain, dosis kokain yang
sedemikian tinggi akan membunuh beliau jika beliau menelannya 62 jam yang lalu.
Temuan ini dengan jelas membuktikan bahwa kokain yang terdeteksi dalam darah
Adnan Oktar memasuki tubuhnya dalam kurun waktu 62 jam tersebut. Beliau diberi
kokain selama beliau ditahan di Markas Besar tersebut. Kebenaran temuan ini juga dikonfirmasi oleh
30 lembaga kedokteran forensik internasional termasuk Scotland Yard. Mereka
semua memeriksa berkas yang dikirimkan kepada mereka yang berisi tentang kasus
ini. Kesimpulan hasil pemeriksaan mereka adalah: ”Kemudian,
Lembaga Kedokteran Forensik Turki juga menkonfirmasi Kendatipun demikian, makar kokain ini memberikan sebuah fakta
penting: ada kelompok jahat yang memiliki rasa permusuhan yang sangat mendalam
terhadap Adnan Oktar dan, oleh karenanya, menghalalkan segala cara untuk
menghalangi aktifitas beliau. Adnan Oktar mengumumkan bahwa pihaknya tengah
mempersiapkan sebuah buku baru tentang freemasonry yang akan membongkar strategi
rahasia mereka di Turki. Telah terbukti bahwa pusat-pusat Masonik (sebutan lain
dari freemasonry), yang sebelumnya telah melakukan intimidasi terhadap Oktar
melalui penahanan dan tekanan, berada di balik makar kokain tersebut.
Melalui makar
kokain tersebut terdapat niat busuk dari organisasi gelap freemasonry, yakni
agar Adnan Oktar mendekam dalam penjara selama bertahun-tahun terlepas adanya
fakta yang menunjukkan bahwa Adnan Oktar tidak pernah melakukan satu tindak
kejahatan pun. Maksud jahat yang lain adalah untuk menunjukkan bahwa beliau
adalah seorang pencandu obat terlarang sehingga hal ini akan menjatuhkan
kehormatan beliau di depan publik. Sungguh, tindakan beberapa media masa yang
dikuasai oleh Freemason yang melakukan kampanye penghinaan terhadap beliau
merupakan bentuk nyata dukungan yang mereka berikan terhadap Freemason. Beberapa
surat kabar menuliskan kata-kata penghinaan dengan huruf yang berukuran besar
sebagai judul artikel utama. Tujuan utama mereka adalah untuk menghentikan
segala aktifitas orang-orang yang memiliki komitmen dalam menyebarkan kalimat
Allah dan akhlaq yang mulia. Perjuangan Adnan Oktar berada pada posisi
berhadap-hadapan dengan cita-cita mereka, dan mereka menggunakan cara yang keji
ini untuk mendirikan sebuah masyarakat yang benar-benar materialis yang sama
sekali tidak mengenal nilai-nilai moral. Sikap subyektif yang ditunjukkan pihak
media masa ini menjadi semakin kentara di tahun-tahun berikutnya. Sebuah surat
kabar yang sangat anti terhadap Adnan Oktar menyediakan delapan kolom untuk
berita yang berisi penghinaan terhadap Adnan Oktar; namun berita bahwa Adnan
Oktar telah dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan tidak
dimuat, atau dimuat dalam beberapa baris saja dan itupun dengan kata-kata yang
kurang pada tempatnya.
Fakta bahwa
kaum freemason dan materialis bahu membahu dalam melawan Adnan Oktar adalah
bukti yang paling nyata bahwa beliau berada di pihak yang benar. Segala
penghinaan terhadap kaum muslimin yang disebut dalam Al Qur’an ditujukan pula
terhadap beliau. Beliau dikatakan sebagai ,
dan. Semua cemoohan yang menjijikkan terhadap beliau dan yang
disebarluaskan ini dikarenakan kejujuran dan kebersihannya. Namun, Adnan Oktar
sering kali menekankan bahwa penghinaan dan serangan sebagaimana yang dilakukan
sekelompok orang yang berada pada jalan yang sesat tersebut terhadap diri beliau
merupakan penghormatan bagi dirinya.
Sejumlah
tuduhan dan makar telah dilakukan terhadap Adnan Oktar karena keyakinan dan
aktifitas dakwahnya. Beliau telah ditahan berulang kali, dipenjara selama
berbulan-bulan, akan tetapi pada akhirnya senantiasa dinyatakan tidak bersalah.
Gambar ini memperlihatkan beliau sedang dibawa ke pengadilan oleh petugas
keamanan.
Setelah Adnan
Oktar menyusun misi Lembaga Riset Sains, beliau mengawasi secara dekat aktifitas
lembaga tersebut selama dua tahun tanpa henti dan menjelang tahun 1991, beliau
menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis buku. Khususnya setelah makar kokain
dilakukan terhadap beliau, beliau mengasingkan diri dengan tujuan menghindarkan
diri dari makar dan serangan yang serupa, dan untuk memberikan waktu bagi
penulisan buku-buku. Beliau menghabiskan waktu di rumah beliau. Kadang-kadang
beliau mengunjungi teman-teman beliau dan ikut serta dalam beberapa diskusi.
Beliau senantiasa menolak ketika dimintai wawancara oleh beberapa surat kabar
dan stasiun televisi meskipun mereka sangat mengharapkannya.
Dalam masa
ini, keikutsertaan Adnan Oktar dalam aktifitas Lembaga Riset Sains terbatas pada
memberikan ide-ide bagi tahap peletakan prinsip-prinsip dasar dari lembaga
tersebut. Beliau hanya dapat memberikan beberapa rekomendasi kepada anggota
lembaga tersebut tentang prinsip-prinsip Al Qur’an dan perilaku yang baik.
Periode ini berlangsung hingga 12 November 1999, yakni di saat polisi melakukan
operasi terhadap anggota Lembaga Riset Sains.
Satu di
antara cita-cita Adnan Oktar adalah untuk melakukan perubahan radikal pada
keyakinan masyarakat tentang agama, yakni bahwa “”. Anggapan ini benar-benar menjadi penghalang
masuknya kebenaran Al Qur’an kepada sebagian besar masyarakat. Mereka yang
dianggap contoh teladan bagi generasi muda adalah kaum homoseksual, penipu,
orang-orang yang tidak senonoh dan lain sebagainya. Sejumlah besar masyarakat
yang mengalami degradasi, yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai agama dan
akhlaq, mendzalimi diri dengan mengarahkan diri mereka ke kehancuran hari demi
hari. Namun, masih ada harapan untuk menyelamatkan sebagian besar dari
orang-orang ini seandainya kepada mereka disampaikan kebenaran. Untuk
menghilangkan anggapan yang dipercayai masyarakat luas sebagaimana di atas,
Adnan Oktar melakukan inisiatif untuk menghubungi orang-orang yang dapat
melakukan perubahan “simbolik” terhadap masyarakat dan memberitahukan kepada
mereka tentang nilai-nilai moral. Inilah yang mendorong beberapa anggota Lembaga
Riset Sains melakukan kontak terhadap orang-orang yang terkenal seperti para
model, penyanyi dan artis. Hal ini diberitakan dalam jumpa pers yang
diselenggarakan oleh SRF sebagaimana berikut: ”Dialog yang dilakukan antara
anggota SRF dengan para model didasarkan atas niat untuk membuat mereka mengenal
nilai-nilai akhlaq yang baik. Khususnya selama tahun 1994-95, beberapa anggota
SRF menjalin persahabatan dengan beberapa model. Dalam masa ini, para anggota
SRF menjelaskan kepada orang-orang ini tentang degradasi moral yang dialami
masyarakat dan memberitahukan kepada mereka tentang keberadaan Allah. Banyak
buku-buku tentang keajaiban Al Qur’an dan akhlaq yang baik diberikan kelpada
mereka. Pendekatan yang tulus tersebut mengakibatkan kebangkitan spiritual dalam
diri beberapa orang tersebut.”
adalah contoh yang nyata dari adanya kebangkitan spiritual ini. Ia adalah
seorang model wanita sebelum bertemu dengan anggota SRF; namun setelah itu ia
memutuskan untuk merubah cara hidupnya. Dengan segera ia meninggalkan cara
hidupnya terdahulu dan memulai kehidupan yang mulia. Ia menghabiskan waktunya
untuk melakukan studi religius dan ilmiah, dan setelah beberapa saat ia memulai
karirnya sebagai kolumnis dalam sebuah surat kabar konservatif. Selain itu,
beberapa model pria yang juga tersentuh oleh kebenaran yang disampaikan oleh
anggota-anggota SRF berhenti dari karir mereka dan memulai merubah haluan hidup
mereka ke arah yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya.
Di awal 1998,
Adnan Oktar dan teman-teman melakukan kampanye intelektual besar-besaran melawan
Darwinisme. Kampanye ini diawali dengan menyebarkan secara gratis ribuan buku
karya Adnan Oktar, yang berjudul dan selebaran lain yang diambil dari buku tersebut disebarkan di
seluruh penjuru Turki. SRF lalu menyelenggarakan serentetan konferensi
“” di
seluruh Turki. Tiga konferensi pertama yang diselenggarakan di Istanbul dan
Ankara menampilkan para ilmuwan tingkat dunia dari Amerika sebagai pembicara.
Kemudian konferensi yang serupa diselenggarakan di 120 kota besar dan kecil di
Turki. Dalam konferensi tersebut, anggota SRF, masing-masing dengan bidang
spesialisasi mereka, memberikan ceramahnya. Tujuan dari semua ini adalah untuk
membungkam dengan bukti-bukti ilmiah ajaran , sebuah teori bohong yang disebarkan dengan
kedok sains. Sehingga dengan konferensi ini pemikiran dan pemahaman kaum
materialis menjadi hancur lebur. Aktifitas yang dilakukan oleh SRF dibawah
pimpinan Adnan Oktar tersebut meraih keberhasilan yang besar. Orang-orang, yang
dulunya tidak memiliki pengetahuan tentang teori evolusi, saat itu mendapatkan
kesempatan untuk mengetahui bagian dalam dari teori evolusi dan berbagai dimensi
dari pemalsuan saintifik yang telah tersebar ke seluruh dunia. Rakyat Turki
akhirnya menyadari fakta bahwa sistem pendidikan yang ada ternyata didasarkan
pada pendoktrinan teori evolusi terhadap otak genearsi muda. Ini adalah bagian
dari rencana tersembunyi dalam penghancuran nilai sosial dan moral generasi masa
depan. Di samping itu, mereka mendapatkan kesempatan untuk mengetahui bahwa
filsafat materialis dan teori evolusi, yang disebut-sebut sebagai dasar pijakan
ilmiah dari filsafat materialis tersebut, adalah sumber dari ajaran komunisme,
penyebab munculnya tindakan anarki dan teror di berbagai negara. Penerbitan
buku-buku, penyelenggaraan konferensi, pembuatan kaset video dan CD adalah
bagian dari aktifitas-aktifitas pokok yang dilakukan dengan kontribusi dari SRF.
Beragam produksi tersebut pada intinya berkisar seputar masalah kebohongan teori
evolusi, latar belakang ideologi dari teori tersebut serta fakta penciptaan.
Buku-buku tersebut ditulis dengan nama pena “” dan produk-produk yang dihasilkan oleh SRF
terdiri dari lebih dari 100 buku yang membahas masalah politik, saintifik dan
agama, 5 film dokumentari, lusinan kaset dan CD interaktif seputar teori evolusi
dan fakta penciptaan. Koleksi yang berkualitas tinggi dengan tampilan yang
menarik serta isi yang sahih atau diakui keabsahannya ini merupakan sumber
materi yang penting.
Segala
aktifitas yang penuh komitmen ini sangat membuat geram dan marah pihak-pihak
tertentu. Dengan dukungan dari kelompok materialis dan freemason, mereka
melakukan serangan terhadap aktifitas-aktifitas SRF. Mereka mengeluarkan
pernyataan seperti: “” Tujuannya
tiada lain adalah untuk mencegah segala kajian ilmiah yang menyangkal teori
evolusi. Mereka menjadi marah dan merasa tidak mampu melawan pukulan mematikan
yang diberikan oleh aktifitas SRF terhadap filsafat mereka. Mereka hanya
mengklaim agar semua aktifitas ini dihentikan sesegera mungkin, tanpa memberikan
argumentasi ilmiah apapun. Di mata masyarakat Turki, mereka terlihat tidak mampu
berdiri mempertahankan serangan total terhadap teori evolusi yang mereka yakini
secara buta. Perjuangan Adnan Oktar dan kawan-kawan untuk membuktikan kebohongan
teori evolusi berlangsung hingga musim gugur tahun 1999. Ini berbarengan dengan
saat ketika berita tentang ”, sebuah karya besar Harun Yahya yang terdiri atas tiga volume,
beredar…sebuah ancaman besar bagi beberapa kelompok tertentu. Tanpa mengambil
resiko, mereka merencanakan makar, melontarkan tuduhan dan membuat provokasi.
Beberapa saat kemudian terjadi operasi besar polisi Republik Turki! Sudah barang
tentu Adnan Oktar secara terang-terangan tidak dituduh “mengajak orang kepada
jalan Allah, mengingatkan mereka akan Allah, agama dan akhlaq Islam yang baik,
dan agar mereka menjauhi materialisme, kekufuran dan akhlaq yang buruk.” Di mata
mereka yang ingin menghalangi beliau, ini semua adalah “tindak kejahatan” yang
beliau lakukan. Sementara itu, media masa, seperti biasanya, melakukan tugasnya
dengan menyebarkan kenyataan yang ada sebagai gambaran yang sama sekali berbeda
kepada masyarakat…Menjelang tanggal 12 Nopember 1999, beberapa media masa yang
sangat anti terhadap Adnan Oktar menggunakan cara yang biasa mereka gunakan
untuk menyebarkan penghinaan, tuduhan palsu, skenario dan segala kebohongan.
Penghinaan dan kebohongan yang tak terbayangkan muncul di media masa setiap hari
dan sangatlah menarik bahwa ini semua satu demi satu di bantah dengan kebohongan
yang lain. Apa yang dilakukan media masa tersebut hanyalah pencerminan dari rasa
permusuhan mereka terhadap Adnan Oktar selama bertahun-tahun. Namun, seperti
yang Adnan Oktar selalu katakan, mereka sebenarnya tunduk kepada kehendak Allah
dan, kendatipun tidak menyadarinya, mereka menjalankan peran yang diperuntukkan
bagi mereka yang sebaik mungkin sebagaimana yang telah Allah takdirkan untuk
mereka.
Mereka tidak
menyadari bahwa mereka sebenarnya melakukan peran mereka dalam kehidupan kaum
muslimin dalam artian bahwa kaum muslimin diuji dan mendapatkan keridhaan Allah
melalui apa yang mereka perbuat terhadap kaum muslimin. Di samping itu, ini
adalah cara bagaimana Allah menjadikan orang-orang yang memperjuangkan kebenaran
terlihat jelas agar dikenali oleh setiap orang.
Berpedomankan
ayat Al Qur’an: ” (QS. Fushshilat, 41:34), beliau melakukan
pendekatan secara baik-baik dan toleran kepada mereka yang memiliki rasa
permusuhan terhadap beliau. Dan beliau menekankan fakta bahwa, ””. Kesempurnaan takdir yang diciptakan Allah
insya Allah akan disaksikan oleh setiap orang.
0 komentar:
Posting Komentar